Sabtu, 19 Januari 2013

Drainase di Roma Sotteranea



Domitian Cloaca
Maxima Cloaka
Ada tujuh sungai mengalir bertemu di satu saluran drainase Domitian Cloaca dan Maxima Cloaka di Roma. Walaupun volume dan debit air dimusim hujan bertambah tiap tahunnya namun terowongan drainase yang berbentuk kubah itu masih bisa menampungya sungguh fantastis. 

Sistem Drainase Kuno Selamatkan Kota Dari Banjir

Sebuah sistem drainase berumur 900 tahun telah menyelamatkan sebuah kota di China selatan dari ancaman banjir yang menewaskan lebih dari 100 orang dan jutaan kehilangan tempat tinggal di seluruh wilayah. Hujan lebat di musim panas dan banjir bandang telah menyebabkan kerugian miliaran dollar. Hampir 40 orang tewas pekan ini saja dalam serangkaian tanah longsor. Dam modern bernama Three Gorges Dam, yang dibangun untuk menahan 22 miliar meter kubik air banjir, kemungkinan akan diuji daya gunanya.
Namun demikian di kota kuno Ganzhou dengan populasi 100.000 penduduk, di provinsi Jiangxi, China selatan, aman dan kering, berkat dua saluran yang dibangun selama dinasti Song. Saluran ini terbukti jauh lebih efektif daripada sistem saluran pembuangan modern dalam menghadapi banjir.



Jumat, 18 Januari 2013

Teka teki dibalik rahasia dari Rasio Emas

Allah melalui Rasio Emas, The Golden Ratio (1,618) Sebuah Perhitungan Angka Matematika Penuh Teka Teki.

Al Qur’an nur karim adalah kitab terakhir yang Allah turunkan bagi semua manusia. Setiap orang yang hidup di bumi wajib mempelajari Al-Qur’an dan melaksanakan perintah-perintahnya. Akan tetapi, kebanyakan manusia tidak mempelajari ataupun melaksanakan apa yang Allah perintahkan dalam Al-Qur’an kendatipun mereka menerimanya sebagai sebuah kitab yang diwahyukan. Ini adalah akibat dari belum memikirkan tentang Al-Qur’an tetapi sekedar mengetahui dari informasi yang didapat dari sana sini. 


Sebaliknya, bagi orang yang berpikir, Al-Qur’an memiliki kedudukan dan peranan yang sangat besar dalam kehidupannya. Pertama-tama, orang yang Ingin mengetahui tentang Pencipta yang telah menciptakan dirinya dan jagad raya di mana ia tinggal dari ketiadaan, yang telah memberinya kehidupan ketika dirinya belum berwujud, dan yang telah menganugerahkan kepadanya nikmat dan keindahan yang tak terhitung jumlahnya; dan ia pun mempelajari tentang bentuk-bentuk perbuatan yang diridhai Allah. 

Rabu, 16 Januari 2013

Laut Timor (sekedar kilas balik)


Hanya sekedar refew dan menjadi renungan bagi kita...
Apa yg ada di benak anda tentang peta di bawah ini...???



Dalam peta tersebut tergambar jelas lokasi kandungan mineral dan gas terdekat dengan pulau Timor dan tidak terbayangkan berapa banyaknya.

Selasa, 15 Januari 2013

Desainer cilik Rafi Abdurrahman Ridwan Terlahir Berkat Kasih Sayang dan Dukungan Ibu.

Segala cobaan atau ujian hidup yang terjadi yakinlah bahwa Allah punya tujuan dan kehendak atas semua itu. Begitu juga yang dialami Shinta Ayu Handayani dan Ridwan nampaknya diuji ketika Shinta divonis akan melahirkan putra mereka dalam kondisi yang tidak sempurna. Dengan ketegaran dan kasih sayang seorang ibu membuat Shinta akhirnya memutuskan untuk tetap mempertahankan kehamilannya, dan melahirkan Rafi ke dunia meskipun setiap hari selama hamil ia diharuskan untuk mengonsumsi 15 tablet obat."Rafi dilahirkan dalam kondisi tuna rungu, akibat rubella yang saya derita," ungkap Shinta, ibu desainer cilik Rafi Abdurrahman Ridwan.

 Meski anak pertama mereka lahir dalam kondisi yang tak sempurna, Shinta dan Ridwan tak pernah membeda-bedakan atau memperlakukan Rafi dengan buruk. Justru sebaliknya, mereka memberikan Rafi perhatian seperti anak-anak normal pada umumnya. Rafi sangat suka menggambar dan menonton film kartun. Di usia 3 tahun, dengan sangat mengejutkan Rafi sudah mampu menunjukkan kepiawaiannya untuk menggambar dan mendesain baju.
."Awalnya ia terinspirasi karena menyaksikan film kesukaannya, Little Mermaid," ungkap Shinta.

Kemampuan Rafi mulai terasah ketika sang ibu berkata bahwa Rafi boleh mendesain baju yang pantas untuk tokoh putri duyung tersebut. "Sejak kecil Rafi memang sudah sekolah di pendidikan agama, sehingga dia tahu mana yang sopan dan tidak. Suatu saat dia bertanya mengapa putri duyung hanya menggunakan bra saja. Lalu saya minta Rafi yang membuatkan baju untuknya," beber perempuan berkerudung ini.
Sejak saat itu, Shinta dan Ridwan yang melihat kemampuan menggambar anaknya pun mendukung setiap kegiatan menggambar Rafi. Termasuk mengantarkan Rafi untuk menyaksikan beberapa fashion show profesional, membelikan DVD fashion show, dan majalah-majalah mode yang bisa mendukung kreativitas Rafi dalam menggambar. "Rafi sering membicarakan tentang fashion show dan desainer terkenal, dan mimpi-mimpinya untuk membuat fashion show di Milan dan negara lainnya," ungkapnya sembari berlinang air mata.

 Kesabaran dan rasa sayang pastinya sangat diperlukan untuk mendidik anak, terutama untuk anak berkebutuhan khusus. Shinta dan Ridwan pun rela meluangkan waktu untuk menjelaskan berbagai pertanyaan Rafi tentang warna busana, belajar tentang proses pembuatan baju mulai dari sketsa demi menyemangati Rafi agar terus menggambar, mendukung Rafi ketika dia mulai putus asa, termasuk mempelajari cara berkomunikasi dengan Rafi. Cinta dan keikhlasan membuat mereka mampu untuk tetap tersenyum mendidik Rafi meski harus menyembunyikan air mata di belakang anaknya itu.
Sebagai wujud dukungan dan cintanya pada Rafi, akhirnya Shinta memberanikan diri untuk menemui Barli Asmara dalam sebuah fashion show di Kelapa Gading. "Setiap datang melihat fashion show, Rafi selalu membawa buku gambarnya dan selalu minta foto dengan desainer terkenal, termasuk dengan mas Barli," tambahnya.

Dari hasil pertemuan singkat ini, ternyata Barli terkesan dengan kemampuan dan keistimewaan Rafi, dan mengajaknya untuk berkolaborasi dalam fashion show. Peragaan busana ini kelak mempertemukan Rafi dengan Lia Candrasari, salah satu pengurus LC Foundation. Yayasan ini lalu mengupayakan pengobatan telinga kanan Rafi hingga ke Singapura. Yayasan ini jugalah yang mendanai seluruh pengeluaran Rafi untuk berpartisipasi dalam Jakarta Fashion Week 2012.

 
Dalam pekan mode yang baru berlalu ini, akhirnya Rafi mampu mewujudkan sebagian kecil dari impiannya untuk melakukan fashion show. Rafi didukung oleh Purana Batik, dan aksesori AARTI.
"Rafi-lah  mujizat dalam hidup kami, dia menyadarkan kami bahwa keterbatasan yang dia punya bukanlah hambatan untuk meraih impiannya," tukas Shinta, yang membebaskan Rafi untuk memilih cita-citanya sendiri.

dikutip dari:
    - Kasih Ibu Dukung Rafi Jadi Desainer Cilik
    - dan berbagai sumber



Zikrullah

Melangkah itu mudah, namun mencari arah itu yang terkadang payah. Mencari jalan itu mudah, namun memahami destinasi itu yang susah. Menyusuri susur itu mudah, namun menuju noktah itu pasti mendatangkan lelah.

Dalam semua ini... menjaga istiqamah itu paling susah, payah dan lelah. Namun DIA amat faham, bagi hamba Nya, DIA tidak meminta manusia menjadi yang terbaik, hanya perlu melakukan yang terbaik, meletakkan sandaran dan keyakinan penuh kepada Nya, lantas niscaya DIA akan menguruskan yang selebihnya. Agar yang terbaik itu menjadi milik manusia! Insya Allah...






















(by Agus Try)

dikutip dari: khoirun.blogspot.com

Senin, 14 Januari 2013

Wisata Sejarah "Sumur Tua di Pulau Batam"

Ada banyak heritage spots di Indonesia yang bisa Anda datangi, salah satu di antaranya adalah sumur tua yang berumur lebih dari seratus tahun. Letaknya persis di sebuah kota tua yang bernama Pulau Buluh di sisi Barat Pulau Batam, atau berjarak kurang dari satu mil dari Pelabuhan Rakyat Sagulung.
Sumur ini memiliki kedalaman sekitar tujuh meter dan berdiamater 1,5 meter. Bagian bawahnya ditumbuhi lumut hijau dan rerumputan dari jenis ganggang. Dinding-dinding yang melingkarinya, terbuat dari susunan batu bata berlabel “Batam” produksi pabrik batu bata pertama di Pulau Batam bernama “Batam Brick Works” yang dibangun dan dikelola oleh Raja Ali Kelana sejak 26 Juli 1896. Dan "Batam Brick Works" ini sangatlah terkenal di masanya.

Raja Ja’far beserta kerabatnya yang pernah singgah di Pulau Buluh menghadiahkan sumur ini kepada warga setempat sekitar tahun 1911 seperti tertera disisi luar sumur tua tersebut.

Dari kisah tetua setempat, Abdul Hamid bin Muhammad Yusuf (80), sumur ini telah turun temurun dijadikan sumber air  bagi warga sekitar. Seluruh bagian sumur terbuat dari batu bata dengan perekat batu kapur gamping yang berfungsi seperti semen. Pada dindingnya yang bertebal enam sentimeter, terdapat serpihan cincin porselin yang masih mengkilap jika digosok.

Kesan angker segera terlihat ketika melongok ke bagian dalam.




(by Agus Try in my old blog http://ageltry.blogspot.com)

Sarah Widyanti Kusuma, Pilot Cantik termuda Indonesia


Sarah Widyanti Kusuma (24), gadis yang pernah menjajaki dirinya di kontes  Indonesian idol ini saat ini menerbangkan pesawat jenis boeing. Jam terbangnya pun tak tanggung- tanggung, sudah 2200 jam terbang ia catat di angkasa.

Dara cantik kelahiran 3 Maret 1988 ini telah mengangkasa memimpin pesawatnya sejak umur 21 tahun. Iapun tercatat sebagai pilot termuda di maskapai Garuda Indonesia. Lalu apakah dengan tubuh mungil dan paras cantiknya, Sarah sering mendapatkan cibiran? Justru tidak. Wanita cantik ini ternyata memiliki sifat yang tomboy sejak kecil.

Sifat tomboi itu ternyata berlanjut ketika ia menjadi satu-satunya siswa perempuan di Sekolah Tinggi Ilmu Penerbangan Curug (STPI). Di STPI, Sarah harus tampil seperti ayam jago, julukan bagi anak laki-laki siswa STPI.

Kini, Sarah kembali sekolah untuk persiapan pindah pesawat dari tipe pesawat kecil, Boeing, ke tipe yang lebih mutakhir, Airbus. Setelah tahapan dua bulan sekolah ini dilalui, Sarah akan menerbangkan Airbus ke rute menuju Jepang, Korea, Australia, China, Belanda, Uni Emirat Arab, dan Jeddah.


Biografi Pilot Cantik Termuda Indonesia

Percaya atau tidak, di usia 21 tahun ternyata gadis manis ini telah menerbangkan pesawat jenis Boeing ! Dan kini pilot termuda di maskapai Garuda Indonesia ini pun sudah berencana menerbangkan pesawat Airbus yang lebih besar dan mutakhir. Saat ini Sarah Widyanti Kusuma telah mengantongi 2.200 jam terbang. Menjumpai gadis kelahiran 3 Maret 1988 yang juga jebolan Indonesian Idol dan mantan SPG ini, seperti bukan berhadapan dengan seorang pilot. Tubuhnya mungil dengan senyum yang terus tersungging, sering kali membuat orang "tertipu". Meski sudah memakai seragam pilot pun, penumpang selalu salah kira dan menduganya sebagai pramugari.

Profil Sarah Widyanti Kusuma Pilot Cantik dan Termuda Indonesia
Sarah takkan pernah lupa saat-saat menegangkan yang menentukan kariernya. Saat melewati tes mental penerimaan siswa penerbang Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug. Pada awal 2007, Sarah menjadi satu-satunya siswa wanita yang lolos dalam seleksi penerimaan calon pilot di sekolah itu. Selama dua tahun dua bulan, ia belajar mengemudikan pesawat. Dan begitu lulus tahun 2009, langsung menerima pinangan sebagai pilot Garuda Indonesia. Kini, Sarah kembali sekolah untuk persiapan pindah pesawat dari tipe pesawat kecil, Boeing, ke tipe yang lebih mutakhir, Airbus. 


Setelah tahapan dua bulan sekolah ini dilalui, Sarah akan menerbangkan Airbus ke rute menuju Jepang, Korea, Australia, China, Belanda, Uni Emirat Arab, dan Jeddah. "Pesawat Airbus canggih banget. Sampai sekarang saya masih wow! Untuk utak-atiknya harus belajar ekstra, sama kayak nerbangin komputer. Canggih banget," kata Sarah dengan mata berbinar.

Di sela kesibukan mempersiapkan diri menjadi pilot Airbus itulah, Sarah menyediakan waktu untuk berbincang di rumahnya di Bintaro, Tangerang Selatan. Saking lelahnya belajar, Sarah masih tertidur di sofa pojok ruang tamu rumahnya ketika ibu dan adik-adiknya sudah bersiap jalan-jalan di akhir pekan.

Sarah Widyanti Kusuma Pilot Cantik Matanya langsung berbinar ketika diajak berbicara soal profesinya. ”Yang membuat bersemangat, pesawatnya canggih dan kita yang mengoperasikan,” tambahnya.

Puteri sulung Nazaruddin dan Telis Cahyati ini sama sekali tak menyangka kalau dirinya bisa menjadi satu dari dua perempuan pilot pesawat Boeing di maskapai penerbangan Garuda dan sebelumnya bekerja sebagai pramuniaga.
Sarah serasa bermimpi, bila dia kembali melihat ke lembaran hidupnya di masa lalu. Keluarganya bukan orang berada. Meski demikian, pendidikan menjadi perhatian utama dari orang tuanya. Masih diingat dengan jelas oleh perempuan kelahiran Bandung, 3 Maret 1988 itu, bagaimana ayah-ibunya memasukkannya ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) swasta yang biayanya mahal. Mereka ingin putrinya mendapat nilai akademis yang bagus, tetapi juga pengetahuan agama yang baik.
Tamat dari sana, Sarah minta masuk ke sekolah negeri saja, karena ia tahu orang tuanya telah memaksakan diri untuk itu. Ia sadar masih ada keempat adiknya yang mesti diperhatikan juga. Rupanya keputusan Sarah untuk masuk ke sekolah negeri adalah pilihan yang tepat, karena ternyata keadaan ekonomi keluarganya semakin goyah. Perusahaan tempat ayahnya bekerja jatuh pailit. Uang tabungan keluarga terpakai, hingga akhirnya ibunya membuka warung sembako agar dapat memenuhi kebutuhan keluarga.


Jadi SPG
Singkat cerita, pada 2005 Sarah lulus Sekolah Menengah Atas, Tangerang. Sadar benar akan kondisi keuangan keluarga, ia sengaja mencari perguruan tinggi yang kelak memberinya penghasilan besar, tapi juga ada beasiswa.

Ia mendaftar ke Fakultas Kedokteran, tapi ternyata gagal. Sarah tak putus asa, ia lalu mencari sekolah bersubsidi lainnya, yaitu Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) di Curug, Tangerang. Pendidikan disini bersubsidi dari pemerintah. Ia jalan sendiri ke sana, mendaftar ke jurusan Teknik Pesawat Udara, karena saat itu belum ada jurusan penerbangan. Sayang, ia lagi-lagi tidak berhasil. Sempat orang tuanya berniat menjual rumah saja untuk membiayai kuliahnya, tapi Sarah menolak. Ia tak mau banyak orang mesti berkorban demi dia.
“Saya tak mau memaksakan kehendak, meski ekonomi keluarga makin buruk. Ibu sampai harus mencari uang dengan berdagang sembako di rumah,” kata Sarah yang ketika itu dengan ikhlas menolong ibunya. Ia ke agen di pasar, menyusuri lorong-lorong yang becek dan licin setiap hari untuk berbelanja kebutuhan warung kecil ibunya. Ya, dari selisih harga itulah Ibunya mengumpulkan uang untuk biaya hidup keluarga.

“Saya terus memikirkan cara bagaimana bisa mendapatkan uang untuk kuliah tahun depan. Suatu hari Ibu menunjukkan iklan lowongan jadi bintang iklan, model dan pemain sinetron. Saya langsung setuju untuk ikut tes. Pikir saya, jadi model pasti uangnya lumayan, dan bisa saya tabung untuk kuliah,” kenang Sarah.

Ditemani ibunya, Sarah mendaftar dan ikut tes. Ternyata panggilan yang datang bukan untuk pemotretan iklan, melainkan jadi pramuniaga atau sales promotion girl yang lebih kondang dibilang orang dengan singkatan SPG. Semula ia ingin menolak tawaran itu, tapi demi mengumpulkan uang kuliah, tawaran itu pun diterimanya. Pertama kali, ia menjadi SPG dari sebuah perusahaan komputer lokal di Electronic City Lippo, Karawaci, Tanggerang. Perempuan tomboy yang terbiasa memakai setelan celana panjang itu tahu-tahu mesti berdandan luwes, memakai rok dan harus ramah menawarkan produk kepada calon pembeli.
Tapi Sarah berusaha beradaptasi, dan nyatanya ia mampu menjalani pekerjaan itu selama delapan bulan. Termasuk juga menepis godaan yang datang dari pria iseng mengajaknya kenalan hingga mengantarnya pulang. Maklum, jam kerja SPG di pusat perbelanjaan baru pulang hingga pukul 12 malam. Sarah merasa takut sekali, tapi ia menepisnya dengan doa. Pada ibunya, ia tak bercerita soal godaan-godaan lelaki ini, karena ia khawatir ibunya cemas.
“Gaji SPG 1,1 juta rupiah per bulan, lalu bonus antara Rp300.000 hingga Rp500.000 kalau berhasil melampaui target. Pendapatan yang terbilang pas-pasan, namun saya jalani dengan ikhlas,” katanya. “Uang saya tabung dan saya bisa kuliah di UPI YAI,Fakultas Fikom Jurusan Hubungan Masyarakat. Kuliah memerlukan biaya tidak sedikit.Akhirnya, saya mengejar target tidak lagi menjadi SPG yang digaji bulanan, melainkan sebagai usher yang digaji per hari bisa mencapai Rp200.000-Rp400.000.”
Pendapatan yang lumayan besar, namun sayang pekerjaan itu paling lama 2-3 hari saja sekali pameran. Ia pun berburu terus lowongan kerja sebagai usher dari berbagai produk seperti minyak wangi, busana dan sebagainya.

 Memburu Pendidikan Gratis
Sarah sudah kuliah, tapi ia masih terus memburu sekolah yang bersubsidi dari pemerintah. Ia mencoba lagi ke STPI, dan ternyata pada 2006 ada jurusan penerbangan. Dari panitia ia mendapat informasi kalau jurusan ini yang terbaik. Lulusannya akan menjadi pilot. Sarah langsung mendaftar, lalu mengikuti serangkaian tes. Dari ujian kemampuan akademik, wawancara hingga kesehatan. Khusus untuk jurusan penerbangan, ia harus melalui serangkaian tes, termasuk membawa pesawat terbang.

“Membawa pesawat terbang? Saya bingung bukan kepalang. Seumur hidup saja, saya tidak pernah naik pesawat, tahu-tahu disuruh mengemudikan kapal terbang. Wah, nekat saja, tapi sekaligus terselip rasa bahagia, karena inilah proses awal saya bisa membahagiakan orang tua,” tambah Sarah, lalu tinggal di asrama selama seminggu. “Penguasaan teori dasar penerbangan 3 hari lamanya, lalu dilanjutkan dengan tes penerbangan. Pengalaman membawa pesawat sendiri itu sungguh tak terlupakan dalam hidup saya.”
Pengumuman lulus tes bakat ternyata harus menunggu berbulan-bulan lamanya. Sarah tetap kuliah dan juga bekerja sebagai usher


Karena tes bakat bertepatan dengan ujian akhir semester di kampus UPI, ia pun terpaksa mengulang beberapa mata kuliah yang tak lulus. Pada akhir 2006 ketika ia sedang menengok neneknya di Bandung, datanglah surat pemberitahuan lulus dari STPI.
“Saya tak percaya ketika dibacakan isi surat itu ,bahwa saya dinyatakan lulus dan bisa bersekolah di STPI. Berkali-kali saya minta dibacakan isi surat itu, lalu berkali-kali pula saya cubit lengan saya untuk memastikan, bahwa saya tidak sedang bermimpi. Ternyata benar, saya lulus. Saya langsung bersimpuh, mengucap syukur pada-Nya. Rupanya selama ini Tuhan punya rencana yang indah untuk saya.

Sarah Widyanti Kusuma Pilot Cantik dan Termuda IndonesiaKuliah disana selama setahun supaya saya bisa masuk ke jurusan penerbangan yang baru dibuka pada tahun itu,” kenang Sarah. Tanggal 13 Januari 2007 Sarah resmi menjadi taruni STPI, satu-satunya perempuan dari 35 taruna yang diterima.

Pendidikan yang diterapkan semi militer, disiplin tinggi dengan latihan fisik yang cukup berat dan melelahkan. Tapi semua itu tak masalah bagi Sarah, karena ia bertekad besar untuk memperbaiki hidup keluarga dan membahagiakan orang tua.

Pada bulan Maret, dua tahun kemudian Sarah lulus kuliah, lalu langsung mendaftar ke maskapai ‘Garuda’. Disana ia juga harus melalui serangkaian tes, lalu mengikuti pendidikan lagi dan kemudian barulah Sarah resmi menjadi pilot.


Sebagai Pilot Rute Domestik
Januari 2010, merupakan hari bersejarah bagi Sarah. Hari itu untuk pertama kalinya ia ditugaskan nembawa pesawat dengan rute domestik. “Tak terbayangkan, saya duduk paling depan, di kokpit sebuah pesawat terbang membawa penumpang sepesawat penuh. Saya ingin berteriak, bilang terima kasih kepada Tuhan YME”, ujar Sarah, riang. Kini, profesi istimewa sebagai pilot telah menjadi bagian dari hidupnya. Tak disangkanya, ia yang semula menjadi SPG menawarkan barang kepada orang-orang, kini menjadi seorang pilot. Profesi serius yang membuat keluarganya bangga dan bersyukur. Sarah juga tak lupa akan pesan ibunya agar terus beribadah dan bekerja sungguh-sungguh. Adik Sarah juga terinspirasi, kelak ingin menjadi pilot.
Sarah Widyanti Kusuma sebuah inspirasi, bahwa cita-cita meraih kehidupan yang lebih baik dapat terwujud dengan kerja keras, gigih, restu orang tua dan doa kepada Sang Khalik. (1003).





















(Dari berbagai sumber)

Minggu, 13 Januari 2013

10 Pitutur atau Filosofi Jawa



1.  Urip Iku Urup 
     (Hidup itu Nyala, Hidup itu hendaknya memberi manfaat bagi orang lain disekitar kita,
     semakin besar manfaat yang bisa kita berikan tentu akan lebih baik)
2.  Memayu Hayuning Bawono, Ambrasto dhur angkoro
     (Manusia hidup di dunia harus mengusahakan keselamatan,
     kebahagiaan dan kesejahteraan; serta memberantas sifat angkara murka,
     serakah dan tamak)
3.  Suro Diro Joyoningrat, Lebur Dening Pangastuti
     (segala sifat keras hati, picik, angkara murka,  hanya bisa dikalahkan dengan sikap
     bijak, lembut hati dan sabar)
4.  Ngluruk Tanpo Bolo, Menang Tanpo Ngasorake, 
     Sekti Tanpo Aji-Aji, Sugih Tanpo Bondho.
     (Berjuang tanpa perlu membawa massa; Menang tanpa merendahkan atau
     mempermalukan; Berwibawa tanpa mengandalkan kekuasaan, kekuatan,
     kekayaan atau keturunan; Kaya tanpa didasari kebendaan)
5.  Datan Serik Lamun Ketaman, Datan Susah Lamun Kelangan.
     (Jangan gampang sakit hati manakala musibah menimpa diri; Jangan sedih manakala
     kehilangan sesuatu).
6.  Aja Gumunan, Aja Getunan, Ojo Kagetan, Ojo Aleman
     (Jangan mudah terheran-heran; Jangan mudah menyesal; Jangan mudah terkejut;
     Jangan mudah kolokan atau manja).
7.  Ojo Ketungkul Marang Kalungguhan, Kadonyan lan Kemareman
     (Janganlah terobsesi atau terkungkung oleh keinginan untuk memperoleh kedudukan,
     kebendaan dan kepuasan duniawi).
8.  Ojo Keminter Mundak Keblinger, Ojo Cidra Mundak Ciloko
     (Jangan merasa paling pandai agar tidak salah arah;Jangan suka berbuat curang
     agar tidak celaka).
9.  Ojo Milik Barang Kang elok, Ojo Mangro Mundak Kendo.
     (Jangan tergiur oleh hal-hal yang tampak mewah, cantik, indah;
     Jangan berfikir mendua agar tidak kendor niat dan kendor semangat).
10.Ojo Adigang, Adigung, Adiguna
     (Jangan sok Kuasa, sok Besar, sok Pintar).